Informasi Penyakit
Mudah tersinggung, sering diare dan berat badan bertambah sebelum menstruasi? Pahami sindrom pramenstruasi dan cara penanganannya.
Banyak wanita mengalami gangguan, seperti sakit kepala, diare, dan gejala ketidaknyamanan lainnya, sebelum siklus menstruasi, yang dikenal sebagai sindrom pramenstruasi (PMS). Ini adalah fenomena yang umum, karena enam dari sepuluh wanita akan mengalami kondisi ini, dengan berbagau tandanya seperti: rasa sakit fisik dan perubahan perilaku serta psikologi mereka. Untuk membantu mengatasi masalah ini, penting untuk memahami sumber, tanda, pengobatan, dan cara penanganannya!
Apa itu Sindrom Premenstruasi?
Sindrom ini merujuk kepada ketidaknyamanan fisik dan perubahan psikologis yang dialami wanita secara berkala dalam kurum satu sampai dua minggu sebelum menstruasi, tetapi gejala akan hilang dengan sendirinya beberapa hari setelah menstruasi. Jika kondisinya parah, maka hal ini akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan interpersonal, sehingga menurunkan kualitas hidup.
Penyebab Sindrom Premenstruasi
Wanita yang belum mencapai menopause ada kemungkinan akan terpengaruh akan dampak dari PMS, terutama bagi mereka yang berusia 25-45 tahun. Penyebabnya termasuk:
- Ketidakseimbangan hormonal
- Ketidakseimbangan tingkat neurotransmitter, seperti kekurangan serotonin
- Faktor psikologis, seperti stres, suasana hati yang murung di mana mempengaruhi endokrin
Gejala Sindrom Premenstruasi
Banyak sekali gejala yang terkait dengan di mana terbagi menjadi gejala fisik, psikologis, dan perilaku dengan penjabaran sebagai berikut:
- Gejala fisik
o Sakit kepala
o Nyeri otot atau sendi
o Lemah dan letih
o Nyeri pada payudara
o Penambahan berat badan
o Sembelit atau diare
o Sensasi kembung perut
o Jerawat
2. Gejala psikologis dan perilaku
o Rasa tegang atau cemas.
o Depresi.
o Menurunnya konsentrasi.
o Emosi yang naik turun dan mudah tersinggung.
o Pelupa.
o Gangguan tidur, insomnia, atau mudah ngantuk
o Nafsu makan yang buruk, perubahan nafsu makan (keinginan untuk makanan tinggi gula, tinggi lemak)
Pengobatan medis untuk PMS
Tidak ada satu pun obat yang dapat sepenuhnya meredakan semua gejala PMS, tetapi dokter akan meresepkan obat dan membuat rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Berikut beberapa cara untuk pereda nyeri dan pengobatan yang umumnya digunakan:
- Zat Pereda nyeri (NSAIDs)
o Ibuprofen
o Naproxen
o Aspirin
- Resep obat
o Kontrasepsi hormonal yang membantu menyeimbangkan tingkat hormon untuk meredakan gejala fisik yang disebabkan oleh PMS
o Antidepresan dapat meredakan dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi yang disebabkan oleh PMS
Metode penanganan PMS
Untuk kehidupan sehari-hari Jika Anda ingin meredakan sensasi PMS, Anda bisa mencoba cara penanganan berikut:
- Olahraga
o Lakukan olahraga aerobik, seperti naik tangga, jogging, dan tarian kesehatan dalam jumlah yang tepat
o Lakukan lebih banyak latihan peregangan, seperti peregangan dan yoga
o Dapat meningkatkan peredaran darah, merelaksasi otot, dan memperbaiki suasana hati
- Diet
o Makan makanan dalam jumlah porsi sedikit untuk mengurangi kembung dan sensasi penuh pada perut
o Perbanyak konsumsi buah segar, sayuran, biji-bijian utuh, kacang polong, kacang-kacamgam, dan buah kering
o Kurangi asupan makanan tinggi garam, tinggi gula, dan tinggi lemak, seperti acar, es krim, mentega, dan keju
o Hindari minuman berkafein atau alkohol
- Pereda stres
o Tidur yang cukup
o Lakukan yoga atau pijat untuk rileks dan mengurangi stres
o Relaksasi otot atau latihan pernapasan dapat membantu meredakan sakit kepala, kecemasan, atau insomnia
Referensi:
- Pre-menstrual syndrome, DOH, HKSAR。Available at: https://www.fhs.gov.hk/english/health_info/woman/15653.html. Accessed 2 February 2023.
- Mayo Clinic. Premenstrual syndrome (PMS). Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premenstrual-syndrome/symptoms-causes/syc-20376780. Accessed 4 February 2023.
- U.S. Department of Health & Human Services. Premenstrual syndrome (PMS). Available at: https://www.womenshealth.gov/menstrual-cycle/premenstrual-syndrome. Accessed 5 February 2023
