Kesehatan Mental

Menyembunyikan Kesedihan Dibalik Senyuman? Memahami Ciri-ciri Smiling Depression

Beberapa orang selalu menyapa dengan senyuman, mereka tampaknya ceria dan optimis, seolah-olah tidak mengalami depresi. Tapi pernahkah Anda berpikir bahwa “senyuman” ini mungkin tidak berasal dari hati mereka yang terdalam? Penderita “smiling depression” akan menyembunyikan kesedihannya dengan senyuman, enggan menunjukkan kerentanannya. Ini lebih berbahaya daripada depresi biasa karena sulit buat orang lain menyadarinya, dan bahkan penderitanya sendiri mungkin tidak menyadari ini sebelum mereka mencari bantuan.

Apa itu Smiling depression?

Smiling depression bukanlah penyakit mental, tetapi fenomena ini digolongkan sebagai “Depresi Atipikal”. Orang-orang umumnya percaya bahwa penderita depresi itu murung dan tertekan, tetapi pasien dengan smiling depression menyembunyikan kesedihannya di dalam benaknya, seolah-olah tampak ceria dan stabil secara emosional di luarnya. Mereka memakai topeng senyumannya untuk terlihat bahagia. Jika emosi negatif terlalu lama ditahan dan tidak bisa dilepaskan, gejala depresi yang parah sangat mungkin terjadi. 1-3 

Gejala smiling depression mirip dengan depresi biasa, termasuk: 1,2 

  • Kesedihan dalam jangka panjang
  • Mudah lelah atau mengantuk
  • Putus asa
  • Harga diri yang rendah
  • Hilangnya minat pada hal-hal yang dulu disukai

Pasien dengan smiling depression mungkin memiliki pemikiran sebagai berikut:

  • Meyakini bahwa menunjukkan ketidakbahagiaan atau kehilangan itu adalah tanda kelemahan
  • Mengekspresikan perasaan sebenarnya akan membebani orang lain
  • Hanya ingin menunjukkan sisi terbaik di dalam dirinya.
  • Tidak percaya kalau mengidap depresi, mencoba menyembunyikannya dengan senyuman

 

Penyebab Smiling depression

Berbagai faktor berikut dapat menyebabkan penekanan emosi negatif dalam jangka panjang, di mana meningkatkan kemungkinan mengalami smiling depression: 1,3

  • Pola budaya atau keluarga: meyakini bahwa mengekspresikan kesedihan adalah cara untuk mencari perhatian atau menujukkan kelemahan
  • Sudut pandang yang kaku: pria yang menangis dianggap tidak jantan.
  • Perfeksionisme: persyaratan yang ketat pada diri sendiri, tidak membiarkan diri sendiri gagal
  • Media sosial: orang-orang biasa berbagi momen terbaiknya di media sosial, memberikan ilusi kehidupan yang terlihat sempurna

 

Pengobatan untuk Smiling depression: 3

  • Psikoterapi: terapi perilaku kognitif, dapat membantu pasien menguasai keterampilan untuk pengaturan emosi
  • Mencari saran profesional: konsultasikan dengan psikiater atau psikolog untuk penilaian dan mencari pilihan pengobatan yang cocok
  • Obat: dokter mungkin menyarankan penggunaan antidepresan

 

Tips untuk merangkul Emosi Anda 4

  • Cobalah untuk membuka diri kepada teman dan keluarga yang dapat dipercaya
  • Kembangkan minat baru: minat bar dapat mengalihkan perhatian dan membawa energi positif
  • Latihan pernapasan: membantu menurunkan stres dan membuatmu rileks
  • Meditasi: menenangkan pikiran, mendengarkan batin, dan melepaskan stres
  • Kurangi asupan kafein: kafein berlebihan akan memperparah kecemasan

Referensi:

  1. Smiling Depression: What you need to know. Available at: https://www.healthline.com/health/smiling-depression. Accessed 27 July 2023.
  2. Paradigm Treatment. 4 Things Only People With Smiling Depression Will Understand. Available at: https://paradigmtreatment.com/people-smiling-depression/. Accessed 27 July 2023.
  3. Web MD. Smiling Depression: What You Need to Know. Available at: https://www.webmd.com/depression/smiling-depression-overview. Accessed 27 July 2023.
  4. 16 Simple Ways to Relieve Stress. Available at: https://www.healthline.com/nutrition/16-ways-relieve-stress-anxiety.  Accessed 27 July 2023.