Informasi Penyakit

Apakah berolahraga setelah makan menyebabkan Radang Usus Buntu? Mengurai gejala dan mitos yang ada.

Nyeri perut bisa menjadi gejala dari banyak penyakit, tetapi jika terdapat nyeri secara mendadak dan akut pada perut bagian kanan bawah, ada kemungkinan Anda mengalami radang usus buntu! Menurut statistik, seorang memiliki kemungkinan 6,7-8,6% mengalami radang usus buntu di dalam hidupnya. 1 Jadi, apakah perlu mengangkat usus bunti jika Anda mengalami radang ini? Apa betul bahwa olahraga setelah makan menyebabkan radang usus buntu? Mari kita pelajari kan gejala, pengobatan, dan mitos umum tentang radang usus buntu.

Apa itu Radang usus buntu?

Nama medis untuk radang usus buntu adalah apendisitis akut. Usus buntu terletak di perut bagian kanan bawah dan merupakan tabung sempit tertutup yang terhubungan dengan usus besar. Usus buntu tak memiliki peran yang signifikan pada tubuh manusia. Radang usus buntu merujuk pada peradangan yang disebabkan oleh gangguan atau bisa juga alasan lainnya, yang mencegah limbah sisa pencernaan terbuang dari tubuh, yang menyebabkan pertumbuhan bakteri. Penyebabnya termasuk tersumbatnya feses, infeksi parasit, dan pembesaran kelenjar getah bening. Siapa pun bisa mengalami radang usus buntu, di mana lebih umumnya terjadi pada orang-orang yang berusia 10-30 tahun. 2

 

Gejala

Gejala umum dari radang usus buntu termasuk nyeri perut bagian kanan bawah juga kaku pada perut. Pasien akan merasakan nyeri di sekitar pusar pada kanan bawah dari perut. Aktivitas seperti Menekan perut, batuk, dan berjalan dapat memperparah rasa sakit. Gejala lainnya termasuk kehilangan nafsu makan, sensasi lemah pada tubuh, diare, sembelit, mual, muntah, dan demam bersuhu rendah. 1,2 

 

Pengobatan

Pasien harus melakukan operasi pengangkatan usus buntu secepatnya, karena, jika tidak, usus akan terputus, yaitu peritonitis, yang mana mengakibatkan septisemia parah juga kegagalan fungsi pada banyak organ tubuh, hingga kematian.

Pengangkatan usus buntu bisa dilakukan dengan operasi terbuka pada umumnya atau juga operasi laparoskopik. Operasi laparoskopik membutuhkan waktu lebih lama, tetapi kemungkinan komplikasi pascabedah serta risiko infeksinya lebih rendah, juga masa inap di rumah sakit dan waktu pemulihan yang lebih pendek. Jika ditemukan komplikasi infeksi yang parah, seperti pecahnya usus buntu, bisul bernanah, dan extensive intra-abdominal adhesion (suatu keadaan di mana banyaknya organ di perut yang melekat dalam skala besar), maka operasi terbuka secara tradisional pun perlu dilakukan. 3

 

Mitos

  1. Apakah berolahraga setelah makan menyebabkan radang usus buntu?

Jawaban: Ada rumor bahwa beraktivitas secara intensif setelah makan akan menyebabkan makanan tersangkut di usus buntu dan menyebabkan peradangan. Kenyataannya, yang terjadi bukan demikian. Penyebab utama dari radang usus buntu adalah tersumbatnya feses infeksi parasit, serta pembesaran kelenjar getah bening.

  1. Bisakah radang usus buntu dicegah atau sembuh secara alami?

Jawaban: Saat ini tidak ada cara untuk mencegah radang usus buntu, dan tidak akan sembuh dengan sendirinya, tetapi radang usus buntu tidak akan kambuh setelah operasi pengangkatan. 2

Referensi:

  1. American Family Physician. Acute Appendicitis: Efficient Diagnosis and Management. Available at:  https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2018/0701/p25.html. Accessed 17 August 2023.
  2. Appendicitis. Available at:https://www.nhs.uk/conditions/appendicitis/ Accessed 17 August 2023.
  3. Hospital Authority. Appendectomy in Children/Adolescents. Available at: http://www31.ha.org.hk/hkch/Pages/Patients/Services/Surgery/docs/appendectomy_eng.pdf. Accessed 17 August 2023.